Kuninganpress – Tayangan Xpose Trans7 yang menyinggung “kekayaan kiai dari amplop santri-santri” di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, memicu polemik di kalangan masyarakat pesantren. Banyak yang menilai isi tayangan tersebut tidak berimbang dan berpotensi menyesatkan publik.
Untuk memastikan kebenaran informasi, KuninganPress.com melakukan penelusuran terhadap data resmi biaya mondok di Lirboyo tahun 2024–2025, serta mewawancarai beberapa alumni asal Jawa Barat.
Fakta Resmi: Biaya Mondok di Lirboyo 2024–2025
Berdasarkan dokumen resmi bertajuk “Rincian Pembayaran MHM Format Buku 2024”, biaya pendidikan di Pondok Pesantren Lirboyo tergolong sangat terjangkau.
| Komponen | Biaya |
| Pendaftaran Ujian Masuk | Rp 15.000 |
| Pangkal Siswa Baru | Rp 15.000 |
| Sumbangan Pembangunan (Siswa Baru) | Rp 30.000 |
| Syahriyah Satu Tahun (dibayar 3 tahap) | Rp 638.700 – Rp 675.000 |
| Kas Kelas Siswa Baru | Rp 25.000 – Rp 90.000 |
| Koreksian Kitab | Rp 7.700 |
| Ujian Semester | Rp 18.000 |
Rata-rata, total biaya pendidikan tidak lebih dari Rp 700 ribu per tahun atau kurang dari Rp 60 ribu per bulan.
Angka ini membuktikan bahwa biaya mondok di Lirboyo jauh dari kesan “mahal” seperti yang diasumsikan sebagian publik.
Sistem Pembayaran Bertahap dan Keringanan Santri
Pembayaran dilakukan dalam tiga tahap, yakni:
- Tahap I: Syawal – Dzulhijjah
- Tahap II: Muharam – Rabiul Akhir
- Tahap III: Jumadal Ula – Sya’ban
Khusus santri penduduk asli Lirboyo, biaya syahriyah dibebaskan sepenuhnya.
Selain itu, santri kurang mampu mendapatkan bantuan dari alumni dan donatur, tanpa adanya pungutan wajib.
Tudingan “Amplop Santri” Tak Berdasar
Dalam budaya pesantren salaf, amplop kepada kiai hanyalah bentuk penghormatan saat acara tertentu, bukan kewajiban atau sumber kekayaan pribadi.
Seluruh dana operasional dikelola oleh yayasan pesantren secara kolektif dan transparan.
Salah seorang alumni asal Kuningan menegaskan:
“Tidak ada amplop wajib di Lirboyo. Pembayaran dilakukan resmi melalui administrasi pondok, bukan ke kiai secara pribadi,” ujarnya (15/10).
Hasil penelusuran KuninganPress.com menunjukkan bahwa:
- Tidak ditemukan bukti pungutan liar atau setoran ke kiai.
- Biaya mondok di Lirboyo sangat rendah dan terbuka.
- Tayangan Xpose Trans7 dinilai tidak berimbang dan menimbulkan persepsi keliru tentang sistem pesantren tradisional.
Pesantren Lirboyo tetap dikenal sebagai salah satu pondok salaf terbesar dan termurah di Indonesia, dengan ribuan santri dari berbagai daerah.
Redaksi KuninganPress.com telah memverifikasi brosur resmi biaya mondok Lirboyo tahun 2024 dan konfirmasi dari alumni.
Kami akan terus memantau langkah klarifikasi dari pihak Trans7 dan KPI Pusat terkait etika penyiaran tayangan Xpose tersebut.
Sumber:
- Brosur Resmi MHM Lirboyo 2024 (PDF resmi pesantren)
- Wawancara alumni asal Kuningan
- Tayangan Xpose Trans7 (Oktober 2025)
- Klarifikasi resmi Pondok Pesantren Lirboyo
